Jumat, 25 November 2016
Rulebook Flag Football 2015
Halo guys !
Buat temen-temen yang pengen tau detil peraturan Flag Football,
bisa liat Rulebook di bawah ini :
IFFA Rulebook 2015
Buat temen-temen yang pengen tau detil peraturan Flag Football,
bisa liat Rulebook di bawah ini :
IFFA Rulebook 2015
Kode Morse : Jembatan Keledai
Teman-teman belajar sandi morse tapi susah menghafal ?
Jangan khawatir ! Untuk mempermudah teman-teman, bisa menggunakan jembatan keledai di bawah ini :
Petunjuk : Kata-kata di bawah memiliki huruf vokal. Huruf vokal O berarti - (strip), dan selain O berarti . (titik)
A : Ano
B : Bonaparte
C : Coca-cola
D : Dolanan
E : Es
F : Fanta-cola
G : Golongan
H : Himalaya
I : Ini
J : Jagoloro
K : Komando
L : Limolase
M : Motor
N : Nota
O : Omongo
P : Pertolongan
Q : Qomoqaro
R : Rasohe
S : Sahara
T : Tong
U : Unesco
V : Vivajambon
W : Winoto
X : Xoxendero
Y : Yosimoto
Z : Zoroaster
Jangan khawatir ! Untuk mempermudah teman-teman, bisa menggunakan jembatan keledai di bawah ini :
Petunjuk : Kata-kata di bawah memiliki huruf vokal. Huruf vokal O berarti - (strip), dan selain O berarti . (titik)
A : Ano
B : Bonaparte
C : Coca-cola
D : Dolanan
E : Es
F : Fanta-cola
G : Golongan
H : Himalaya
I : Ini
J : Jagoloro
K : Komando
L : Limolase
M : Motor
N : Nota
O : Omongo
P : Pertolongan
Q : Qomoqaro
R : Rasohe
S : Sahara
T : Tong
U : Unesco
V : Vivajambon
W : Winoto
X : Xoxendero
Y : Yosimoto
Z : Zoroaster
Video Pelajaran
Halo teman-teman !
Teman-teman yang masih SMP atau SMA, apakah mengalami kesulitan dalam belajar ?
Mungkin teman-teman susah belajar karena buku-buku sekolah yang banyak tulisan dan sulit dibaca ?
Nah, penulis mau menawarkan solusi yang menarik buat teman-teman nih...
Daripada membaca buku yang tebel dan mbosenin, mending belajar lewat YouTube !
Ya, di YouTube, sebenarnya teman-teman bisa mencari banyak materi pelajaran.
Nah, salah satu rekomendasi penulis adalah mencari video di salah satu channel, yaitu CrashCourse
Di Channel ini, ada berbagai materi dari berbagai mata pelajaran yang dipelajari di seklah dengan materi yang sesuai dengan yang diajarkan di sekolah, mulai dari Biologi sampai Kimia.
Bukan hanya mata pelajaran, bahkan bidang-bidang lain seperti psikologi, anatomi, sejarah, filsafat, bahkan tentang game, semua ada di sini !
Penasaran ? Kunjungi aja channel CrashCourse !
Selamat Belajar !
Teman-teman yang masih SMP atau SMA, apakah mengalami kesulitan dalam belajar ?
Mungkin teman-teman susah belajar karena buku-buku sekolah yang banyak tulisan dan sulit dibaca ?
Nah, penulis mau menawarkan solusi yang menarik buat teman-teman nih...
Daripada membaca buku yang tebel dan mbosenin, mending belajar lewat YouTube !
Ya, di YouTube, sebenarnya teman-teman bisa mencari banyak materi pelajaran.
Nah, salah satu rekomendasi penulis adalah mencari video di salah satu channel, yaitu CrashCourse
Di Channel ini, ada berbagai materi dari berbagai mata pelajaran yang dipelajari di seklah dengan materi yang sesuai dengan yang diajarkan di sekolah, mulai dari Biologi sampai Kimia.
Bukan hanya mata pelajaran, bahkan bidang-bidang lain seperti psikologi, anatomi, sejarah, filsafat, bahkan tentang game, semua ada di sini !
Penasaran ? Kunjungi aja channel CrashCourse !
Selamat Belajar !
Cerpen : Bulan Yang Sama
Karya : Lidwina Sabina Ayke
“Hai, tumben dateng
pagi”
Aku menyapanya
saat kami berpapasan di ambang pintu kelas. Kepalanya tertunduk. Niatku untuk
meninggalkan kelas pun pudar. Aku mulai mengamatinya dari ambang pintu. Dia berjalan
menuju tempat duduk favoritnya. Pojok kiri belakang. Langkahnya Dia melepas tasnya dari pundaknya dan
menjatuhkannya di samping tempat duduknya. Aku hanya bisa memandanginya dari
ambang pintu.
“kamu kenapa?
Belakangan ini pagi-pagi udah cemberut aja. Eh malem ini purnama lho. Mau
nginep rumahku nggak?”
Ekspesi murung
itu langsung berubah menjadi riang sketika. Senyuman menghiasi wajahnya yang munggil. Matanya yang
menatapku dengan penuh harap. Aku berjalan dari ambang pintu mendekatinya.
“gitu dong senyum dari kemaren murung terus. Ada apa sii?”
Senyum itu tiba-tiba berbalik menjadi murung seperti sebelumnya. Ada
perasaan bersalah yang hinggap di dadaku. Aku menyesal menanyakan itu padanya.
Mungkin seharusnya aku menunggunya sampai dia siap bercerita padaku. Menunggu
hingga waktunya tiba.
***
Namanya Ratu.
Dia sahabatku sejak aku SD. Ibunya sangat baik padaku begitu juga ibuku
padanya. Aku sering kali
merasa diperlakukan seperti anak kangdung oleh ibunya. Aku masih menjadi sahabat terdekatnya walaupun
hatiku sering jatuh saat dia memberi perhatian lebih padaku. Mungkin
baginya perhatian itu wajar. Tapi bagiku itu merupakan sebuah harapan.
“Bunda, nanti
Ratu jadi nginep disini.” Ucapku setengat berteriak dari ruang tempat bersantai
“Ciee kakak.” Ledek
ibuku dari dapur.
***
Entah ini jam
berapa. Aku tidak terlalu peduli pada waktu jika purnama tiba. Aku terus
memandanginya tanpa henti. Cahayanya membawa imajinasiku terbang bebas.
Keindahannya membuatku terpikat. Seluruh bebanku seketika hilang diganti dengan
rasa damai yang memenuhi pikiranku.
“ Kamu kenapa
suka bulan?” tanyaku memecah keheningan.
“Gatau sii
pastinya. Tapi dulu waktu aku kecil, ayah selalu ajak aku liat bulan kayak
gini. Bahkan biasanya kami ketiduran di sini. Mungkin dengan ngeliat bulan bisa
ngobatin kangenku sama ayah. Kalo kamu sediri kenapa suka bulan?” Tanyanya
sambil memandangku.
Tanpa sengaja
mata kami bertemu untuk beberapa detik. Aku merasa dunia berhenti berputar
sejenak. Jantungku berdetak cepat. Aku mengamati mata coklat itu dan aku jatuh
hati. Bibirku terasa membisu. Ingin kujawab pertanyaannya tapi mulutku seperti
terkunci rapat. Tenggorokanku juga terasa membeku. Tidak dapat mengucapkan satu
katapun. Aku kemudian memalingkan wajahku. Kami tidak lagi saling bertatap.
“Gatau kenapa
ya, tapi aku tu ngerasa dapet energy baru tiap kali aku liat bulan. Entah itu
bulan purnama atapun bukan. Aku ngerasa semua bebanku tu hilang seketika kalo
aku liat bulan. Apalagi kalo kayak malem ini nii. Bulannya bulet. Sinarnya
terang. Terus dihiasin awan tipis kayak male mini. Rasanya tu sayang kalo
ngelewatin bulan purnama walau cuma kelewat sekali aja.” Jelasku.
Malam itu kami
berdua tertidur pulas dengan angina malam yang sejuk. Di atas rerumputan hijau
dan beratapkan langit malam yang dihiasi cahaya purnama. Dengan orang yang
selalu bisa merubah moodku menjadi lebih baik.
***
“Yudha. Puranama
nii nginep rumahmu yaaa. Atau mau ke rumaku. Ehh rumahku aja” pintanya dengan
semangat yang membara.
Malam ini
purnama. Seperti biasanya, kami selalu menyempatkan untuk memandangi bulan
walaupun hanya sebentar. Hal ini selalu kami lakukan setiap bulan sejak kami
duduk di kelas 5 SD. Dulu kami bermain
terlebih dahulu. Baru setelah kami kelelahan, kami merebahkan badan kami di
rumput hijau di halaman rumah. Dan lama kelamaan pasti kami tertidur dan akan
terbangun keesokan harinya.
“ Eh yud”
ucapknya sambil mengguncang-guncangkan tubuhku.
“ Apa Ratu” ucapku tenang dengan senyum yang kata orang memberikan keteduhan,
“Aku mau ngomong ntar di tagih ya. Ntar aku lupa lagi. Hehe” ucapnya nyengir
“ Apa Ratu” ucapku tenang dengan senyum yang kata orang memberikan keteduhan,
“Aku mau ngomong ntar di tagih ya. Ntar aku lupa lagi. Hehe” ucapnya nyengir
Senyumnya selalu
membuatku jatuh hati. Matanya yang selalu menatapku lekat seakan-akan berbicara
bahwa dia memiliki persaan yang sama denganku. Ah mungkin hanya hayalanku saja.
Aku tidak mau banyak berharap walaupun jelas dia memberi harapan padaku.
***
Mungkin ini
saatnya aku mengatakan padanya. aku tidak mau menundanya lagi.
“Yud, kalo aku
pergi gimana?” ucapku memecah keheningan malam itu
Dia hanya
terdiam. Terfokus pada lingkaran putih yang memancarkan sinar yang menerangi
malam itu. Ekspresinya sama sekali tidak berubah. Apakah apa dia tidak
memperdulikan keberadaanku? Apakah dia tidak akan kehilanganku bila aku tidak
aa? Pertanyaan itu memenuhi otakku sampai akhirnya kurasa jemariku menyentuk
sesuatu yang hangat. Lama kelamaan benda it uterus bergerak mengisi bagian
kosong dalam telapak tanganku. Dia menggenggam tanganku.
Aku tidak dapat
berucap apapun. Mulutku sanggat kaku untuk digerakkan. Akhirnya aku memutuskan
untuk terus memandang langit mengamati cahaya putih itu. Berharap semoga ini
bukanlah terakhir kalinya aku harus bertemu dengannya.
“Minggu depan
aku harus berangkat ke Austria. Maaf ya aku ninggal kamu. Aku kayaknya bakal
lama deh di sana. Banyak hal yang harus aku lakuin di sana. Dan kayaknya aku
bakal pindah”
Genggaman itu
mencengkram semakin erat. Aku bisa merasakan rasa kehilangan yang dia rasakan.
Rasa itu juga memenuhi dadaku malam ini. Aku tak sanggup mengakhiri malam ini,
“Dan setelah
ayah, kamu yang bakal pergi?” tanyanya dengan wajah murung yang membayangi
wajahnya.
Aku hanya bisa
terdiam
“Terus siapa
yang bakal nemenin aku nikmatin purnama? Please jangan pergi. Aku butuh kamu.
Aku takut aku ga bisa ketemu kamu lagi”
Kata-katanya
membuatku luluh. Aku sebenarnya tidak ingin meninggalkannya. Tetapi aku harus
pergi. Aku tidak tega bila ibuku harus tinggal sendirian di sana.
“Selama kita
masih nikmatin cahaya dari bulan yang sama, aku yakin kalo kita bakal ketemu
lagi” ucapku diikuti dengan linangan air mata.
***
Sudah 3 taun dia
pergi. Malam ini purnama dan seperti biasa aku hanya bisa memandanginya dari
jendela kamarku. Selain aku sudah tidak punya waktu untuk berbaring, aku juga
tidak ingin membiarkan diriku telarut oleh rasa kehilangan.
Aku
merindukannya. 3 tahun aku memandangi benda bulat bercahaya itu sendirian. Aku
selalu teringat tentangnya dan ayah jika aku menikmati sinarnya. “Cahaya bulan
tu bisa bikin imajinasiku kemana-mana”. Aku mengingat pernyataannya. Dan benar,
imajinasiku melayang membayangkan kejadian-kejadian indah yang menjadi kenanganku
tentang dia.
***
Sinarnya masih
sama dari hari ke hari. Dari pertama kali aku menikmati dengan ayah. Dan
pertama kalinya aku menikati dengannya. Dan malam ini. Sinarnya masih sama
indahnya. Masih membuatku tenang
Malam itu aku
menikati sinarnya dari jembatan yang ada di dekat rumahku. 8 tahun telah
berlalu sejak kepergiannya. Jangankan salam, kabarpun tidak ada. Aku
merindukannya. Kali ini aku menikmati purnama ditemani dengan kameraku. Beberapa
tahun terakhir ini dia yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi. Kadang aku
berandai-andai jika saja Ratu yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi. Tapi…
entahlah. Aku kehilangan dia
“Hai tumben bawa
kamera” ucapnya riang ke padaku.
Gadis itu cantik
dengan kemeja warna maroon dan celana jeans yang sobek di sana sini seperti
model kekinian. Senyumnya masih seperti dulu. Terbingkai dengan wajahnya yang
mungil. Dia adalah yang selama ini aku tunggu. Dan sesuai dengan harapanku
malam itu, sejak saat itu dia menemaniku kemanapun aku pergi.
***
Senin, 14 November 2016
Macan Perak 161
JB juga punya sesuatu yang unik lhoo...
Macan Perak 161 di ajang DBL 2016
Meski muridnya cowok semua, JB juga punya tim dance yang sangat terkenal di Yogjakarta loh! Tim bernama Macan Perak 161 ini selalu tampil mendukung perwakilan sekolah yang bertanding. Nah, karena satu sekolah isinya cowok semua, otomatis tim dance-nya pun cowok semua.
Meskipun begitu mereka bener-bener nggak punya malu loh. Bahkan di ajang DBL Jogja tahun ini mereka tampil dengan kostum daster ala ibu-ibu. Dari yang penulis tau, Macan sendiri diambil julukan mereka Macan Demangan dan Perak memiliki kepanjangan pemandu sorak. Sedangkan 161 sendiri dambil dari alamat sekolah mereka Jl. Laksda Adisucipto 161, Yogjakarta.
Ekstrakulikuler Flag Football SMA Kolese De Britto "The Saints"
Ngomongin soal ekstrakulikuler yang menarik, ekskul di JB tidak kalah menariknya lhoo....Hal tersebut dikarenakan JB mempunyai ekskul yang menarik dan unik yaitu flag football.
Mungkin banyak yang belum mengetahuinya karena ekskul flag football ini juga tergolong masih baru di JB.
Kalian tau flag football? Ya, flag football juga termasuk olahraga baru di jogja. Cara mainnya sih 11 12 lah sama American Football bedanya yang ini lebih safety.
Nah, De Britto punya tim flag football namanya "The Saints". The Saints sudah berdiri kurang lebih 5 tahunan. Bisa dibilang tim flag football SMA Kolese De Britto Yogyakarta adalah tim terbaik SMA di Yogyakarta ( menurut penulis :p ). Penulis bilang gitu soalnya tim FF JB udah menangin banyak event pertandingan kayak Yogyakarta Bowl, High School Competition, dan lainnya.
The Saints meraih juara 3 pada event National High School Competition II : Battle of Reunion
Banyak yang bilang kalau tim flag football JB itu kental dengan persaudaraannya dan tingkahnya yang... ya kalian taulah :v
Berikut foto-foto yang bisa penulis share
Foto bersama MVP
Bisa dilihat sendiri muka-muka ceria di wajah mereka.
Penasaran? Pengen nyoba main flag football? Dateng aja tiap hari Minggu pasti ada latian kok di Grha Sabha Pramana di UGM jam 8 nan. Seru kok dijamin puas :v
Oiya, tim FF JB juga terbuka lho buat siapa saja
Minggu, 13 November 2016
Keunikan Dari Sekolah Khusus Cowok SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Setelah capek ngrobolin tentang sejarah SMA Kolese De Britto, kali ini kita ngobrolin tentang keunikan-keunikan yang ada di JB. Gimana jadinya kalau sekolah kalian homogen? Apalagi yang isinya cowok semua. Kalian mungkin bakal kepikiran kan tiap hari sekolah nggak liat lawan jenis. Pasti dipikiran kalian membosankan dan kalian mungkin juga ada yang mikir kalau di JB sering tawuran. Sebagai satu satunya sekolah di Yogyakarta yang semua muridnya cowok, JB punya banyak keunikan yang nggak dimiliki sekolah lain.
1. Rambut Gondrong
Bosen rambut pendek terus di SMA? Debritto tidak mengikat siswanya untuk berambut pendek. Siswa JB diperbolehkan berambut panjang atau yang lebih kita kenal dengan sebutan gondrong. Disini, kalian bisa memanjangkan rambut sepanjang-panjangnya. Tapi, kalau kalian udah memutuskan buat berambut gondrong, kamu harus mampu mempertanggungjawabkan semua kegiatan dan perbuatanmu di sekolah.
2. Baju Bebas Saat Sekolah
Di JB kalian bakal ngerasain jadi anak kuliahan gitu karena di JB seragam sekolah hanya diwajibkan setiap hari Senin saja. Jadi hari Selasa sampai Sabtu boleh pakai baju bebas, selama bajunya sopan dan berkerah serta bercelana panjang dan bersepatu minimal sepatu sendal. Kebijakan ini dibuat supaya anak yang nggak mampu tetap bisa sekolah tanpa harus terbebani biaya seragam. Anak JB juga jadi nggak terbebani lho gara-gara mikirin jadwal seragam yang harus dipake. Mereka bebas berkreasi dengan style mereka.
3. “JB Mania” Suporter De Britto
Pernah liat pertandingan tim basket De Britto nggak? Kalau liat kalian pasti liat kumpulan anak JB pakai baju hitam lagi supporteran. Ya, supporter JB dengan dresscode-nya yang khas yaitu hitam pasti selalu meriah. Kalau soal supporter, De Britto nggak bakal kalah. Semua angkatan pasti datang untuk mendukung. Kalau urusan supporter, De Britto punya nama yang juga udah terkenal di Yogyakarta, yaitu JB Mania. Gimana enggak, cuma JB mania lah suporter sekolah yang isinya penuh cowok-cowok berambut gondrong. Suporter yang udah terbentuk sejak tahun 2009 ini selalu tampil mendukung setiap pertandingan olahraga yang diikuti De Britto. Saking hits-nya komunitas suporter ini, nggak jarang loh sekolah lain ikutan join buat jadi suporternya De Britto. Tak jarang tribun gor dipenuhi dengan supporter De Britto.
Sebenernya banyak banget sih keunikan-keunikan yang ada di Debritto seperti ekskulnya dan makrab yang sering dilakukan anak JB dengan anak stece.
1. Rambut Gondrong
Siswa Kelas 12 Debritto '17
Bosen rambut pendek terus di SMA? Debritto tidak mengikat siswanya untuk berambut pendek. Siswa JB diperbolehkan berambut panjang atau yang lebih kita kenal dengan sebutan gondrong. Disini, kalian bisa memanjangkan rambut sepanjang-panjangnya. Tapi, kalau kalian udah memutuskan buat berambut gondrong, kamu harus mampu mempertanggungjawabkan semua kegiatan dan perbuatanmu di sekolah.
2. Baju Bebas Saat Sekolah
Siswa Kelas XI IPA 1 Debritto '18
Di JB kalian bakal ngerasain jadi anak kuliahan gitu karena di JB seragam sekolah hanya diwajibkan setiap hari Senin saja. Jadi hari Selasa sampai Sabtu boleh pakai baju bebas, selama bajunya sopan dan berkerah serta bercelana panjang dan bersepatu minimal sepatu sendal. Kebijakan ini dibuat supaya anak yang nggak mampu tetap bisa sekolah tanpa harus terbebani biaya seragam. Anak JB juga jadi nggak terbebani lho gara-gara mikirin jadwal seragam yang harus dipake. Mereka bebas berkreasi dengan style mereka.
3. “JB Mania” Suporter De Britto
Pernah liat pertandingan tim basket De Britto nggak? Kalau liat kalian pasti liat kumpulan anak JB pakai baju hitam lagi supporteran. Ya, supporter JB dengan dresscode-nya yang khas yaitu hitam pasti selalu meriah. Kalau soal supporter, De Britto nggak bakal kalah. Semua angkatan pasti datang untuk mendukung. Kalau urusan supporter, De Britto punya nama yang juga udah terkenal di Yogyakarta, yaitu JB Mania. Gimana enggak, cuma JB mania lah suporter sekolah yang isinya penuh cowok-cowok berambut gondrong. Suporter yang udah terbentuk sejak tahun 2009 ini selalu tampil mendukung setiap pertandingan olahraga yang diikuti De Britto. Saking hits-nya komunitas suporter ini, nggak jarang loh sekolah lain ikutan join buat jadi suporternya De Britto. Tak jarang tribun gor dipenuhi dengan supporter De Britto.
Sebenernya banyak banget sih keunikan-keunikan yang ada di Debritto seperti ekskulnya dan makrab yang sering dilakukan anak JB dengan anak stece.
Malam Keakraban (Makrab)
Yak, kali ini kita ngobrolin soal makrab anak JB (sebutan untuk SMA Kolese De Brito) dengan Stece (sebutan untuk SMA Stella Duce 1). Apa sih makrab? Kalian mungkin ada yang belum tau apa itu makrab sebenernya.
Jadi, sebenernya Makrab bukan acara resmi sekolah tapi acara yang diadakan antar kelas. Misalnya, kelas XI IPA 1 De Britto ingin mengajak Makrab dengan XI IPA 1 Stece, maka nanti anak dari kelas XI IPA 1 tinggal mengajak kelas XI IPA 1 Stece bisa lewat media sosial atau jika ketemu langsung dengan salah satu siswa kelas tersebut. Jika kedua kelas sudah sepakat untuk mengadakan Makrab, maka nanti akan dibentuk panitia untuk membicarakan dan mendiskusikan apa saja kegiatannya, mau dimana tempatnya, biayanya, waktu Makrabnya, dan lain-lain.
Dari pengalaman penulis yang udah pernah ngerasain yang namanya makrab, makrab sangat berguna untuk menambah pertemanan apalagi nambah gebetan :p
Namanya juga Malam Keakraban jadi ya kegiatannya pasti di malam hari dan acaranya itu bertujuan untuk mengakrabkan diri dengan yang lainnya.
Anak JB kebanyakan mengadakan makrab dengan sekolah homogen lainnya kayak Stece, Stero, dan Stama biar lebih enak apalagi bisa kenalan sama banyak cewek :v
Berikut bukti-bukti dari kegiatan makrab yang telah diikuti oleh penulis :
Diakhir acara makrab biasanya diadakan sesi foto-foto seperti ini. Enak ya kan :p
Ini adalah salah satu game yang bertujuan untuk ice breaking ! Seru kan :))
Jadi, sebenernya Makrab bukan acara resmi sekolah tapi acara yang diadakan antar kelas. Misalnya, kelas XI IPA 1 De Britto ingin mengajak Makrab dengan XI IPA 1 Stece, maka nanti anak dari kelas XI IPA 1 tinggal mengajak kelas XI IPA 1 Stece bisa lewat media sosial atau jika ketemu langsung dengan salah satu siswa kelas tersebut. Jika kedua kelas sudah sepakat untuk mengadakan Makrab, maka nanti akan dibentuk panitia untuk membicarakan dan mendiskusikan apa saja kegiatannya, mau dimana tempatnya, biayanya, waktu Makrabnya, dan lain-lain.
Dari pengalaman penulis yang udah pernah ngerasain yang namanya makrab, makrab sangat berguna untuk menambah pertemanan apalagi nambah gebetan :p
Namanya juga Malam Keakraban jadi ya kegiatannya pasti di malam hari dan acaranya itu bertujuan untuk mengakrabkan diri dengan yang lainnya.
Anak JB kebanyakan mengadakan makrab dengan sekolah homogen lainnya kayak Stece, Stero, dan Stama biar lebih enak apalagi bisa kenalan sama banyak cewek :v
Berikut bukti-bukti dari kegiatan makrab yang telah diikuti oleh penulis :
Diakhir acara makrab biasanya diadakan sesi foto-foto seperti ini. Enak ya kan :p
Makrab XI IPA 1 JB dan Stece
Ini adalah salah satu game yang bertujuan untuk ice breaking ! Seru kan :))
Kalian belum pernah nyoba? Penasaran gimana keseruan makrab? Ajak kelas kalian buat ngadain makrab, dijamin ketagihan :p
Makrab tidak harus dengan sesama sekolah yang homogen kok, kalian bebas memilih mau makrab dengan siapa asalkan tujuannya positif.
Sejarah SMA Kolese De Britto
SEJARAH
Masa-masa awal SMA Kolese De Britto saat masih berlokasi di Kidul Loji
SMA yang lebih dikenal dengan nama De Britto atau “JB” (kependekan dari Johanes De Britto) ini mempunyai sejarah yang cukup panjang. Bermula dari suatu kebutuhan mendesak waktu itu. Sesaat setelah pemerintah pendudukan Jepang mencabut peraturan yang melarang pihak swasta mendirikan sekolah, para Bruder CCI bersama suster-suster Carolus Borromeus dan Fransiskanes mendirikan sebuah sekolah menengah katolik, setingkat SMP. Untuk menampung lulusan SMP itulah dirasa mendesak adanya sebuah sekolah menengah atas yang bersendikan asas-asas katolik. Atas persetujuan bersama Yayasan Kanisius di bawah pemimpin Romo Djojoseputro dengan para romo Jesuit dan para suster Carolus Borromeus didirikanlah Sekolah Menengah Atas Kanisius, yang dibuka secara resmi pada tanggal 19 Agustus 1948. Murid angkatan pertama adalah campuran putra-putri berjumlah 65 orang. Waktu itu tempatnya menumpang di ruang atas SMP Bruderan Kidul Loji. Tidak lama setelah diresmikan, jabatan pemimpin sekolah yang semula (untuk sementara) dipegang Romo B. Sumarno, S.J. diserahkan kepada Romo R. van Thiel, S.J. Karena situasi sosial politik yang ada, sekolah yang baru berlangsung lima bulan itu akhirnya bersama-sama sekolah lain ditutup karena clash kedua tentara Belanda pada tanggal 18 Desember 1948.
Setelah keadaan tenang, persiapan untuk mulai mengadakan kegiatan sekolah segera dilaksanakan. Bagian putri sudah bisa memulai kegiatan sekolah lagi pada bulan Agustus 1949, sedangkan bagian putra baru dapat dibuka pada bulan Oktober 1949, mengingat banyak pemuda yang baru pulang dari medan perang. Ketika sekolah dibuka kembali, bagian putra dan putri mulai dipisahkan. Bagian putra yang kemudian menempati gedung di Jalan Bintaran Kulon 5 ini diasuh oleh para romo Jesuit, dan memakai nama SMA Santo Johanes De Britto. Bagian putri di bawah asuhan para suster Carolus Borromeus, menempati gedung di Jalan Sumbing 1 (sekarang Jalan Sabirin). Mereka memakai nama SMA Stella Duce yang berarti Bintang Penuntun.
Sampai saat itu SMA Johanes De Britto belum mempunyai lambang. Oleh karena itu, pada tahun 1951 sekolah mengadakan lomba mencipta desain lambang SMA Johanes De Britto dan yang berhasil menjadi pemenang adalah R. Nawawi Hadikusumo, siswa SMA Johanes De Britto tahun 1949 – 1951.
Masa-masa awal SMA Kolese De Britto saat masih berlokasi di Kidul Loji
SMA yang lebih dikenal dengan nama De Britto atau “JB” (kependekan dari Johanes De Britto) ini mempunyai sejarah yang cukup panjang. Bermula dari suatu kebutuhan mendesak waktu itu. Sesaat setelah pemerintah pendudukan Jepang mencabut peraturan yang melarang pihak swasta mendirikan sekolah, para Bruder CCI bersama suster-suster Carolus Borromeus dan Fransiskanes mendirikan sebuah sekolah menengah katolik, setingkat SMP. Untuk menampung lulusan SMP itulah dirasa mendesak adanya sebuah sekolah menengah atas yang bersendikan asas-asas katolik. Atas persetujuan bersama Yayasan Kanisius di bawah pemimpin Romo Djojoseputro dengan para romo Jesuit dan para suster Carolus Borromeus didirikanlah Sekolah Menengah Atas Kanisius, yang dibuka secara resmi pada tanggal 19 Agustus 1948. Murid angkatan pertama adalah campuran putra-putri berjumlah 65 orang. Waktu itu tempatnya menumpang di ruang atas SMP Bruderan Kidul Loji. Tidak lama setelah diresmikan, jabatan pemimpin sekolah yang semula (untuk sementara) dipegang Romo B. Sumarno, S.J. diserahkan kepada Romo R. van Thiel, S.J. Karena situasi sosial politik yang ada, sekolah yang baru berlangsung lima bulan itu akhirnya bersama-sama sekolah lain ditutup karena clash kedua tentara Belanda pada tanggal 18 Desember 1948.
Patung Santo John Debritto
Sampai saat itu SMA Johanes De Britto belum mempunyai lambang. Oleh karena itu, pada tahun 1951 sekolah mengadakan lomba mencipta desain lambang SMA Johanes De Britto dan yang berhasil menjadi pemenang adalah R. Nawawi Hadikusumo, siswa SMA Johanes De Britto tahun 1949 – 1951.
Semenjak awal perkembangannya SMA Kolese De Britto sebagai suatu kolese, lembaga pendidikan yang dikelola Jesuit senantiasa mengalami keterbatasan / kekurangan tenaga Jesuit. Salah satu jasa Romo Schoonhoff, S.J. sebagai rektor kolese (mulai tahun 1956) adalah kegigihannya mempertahankan SMA Kolese De Britto ketika hendak ditutup sebagai kolese dan kemudian akan diserahkan kepada awam. Alasan penyerahan kepada awam adalah karena pada waktu itu tidak tersedia cukup tenaga Jesuit untuk diserahi tugas di SMA. Salah satu argumen yang diajukan Romo Schoonhoff, S.J. kepada Pater Jenderal (pemimpin Jesuit tertinggi) di Roma adalah bahwa dari SMA Kolese De Britto ini setiap tahun ada beberapa eks alumnusnya yang mendaftar ke seminari. Di samping itu, ada fakta yang tidak boleh diabaikan, yaitu bahwa dari kolese ini sudah banyak dihasilkan imam baik Jesuit maupun Projo atau tarekat lain. Selain Romo G. Schoonhoff, S.J. Bapak L. Subiyat juga merupakan tokoh yang sangat berjasa dalam memperjuangkan kelangsungan SMA Kolese De Britto sebagai sebuah kolese.
Ketika jabatan rektor dipegang oleh Romo J. Oei Tik Djoen, S.J. pada tahun 1973, di SMA Kolese De Britto dicanangkan pendidikan bebas. Konsep pendidikan bebas ini merupakan jawaban terhadap keadaan masyarakat yang kurang bisa menerima pendapat yang berbeda dari pendapat umum, khususnya sekitar tahun 1960-1970. Masyarakat lebih mementingkan penampilan luar daripada motivasi dari dalam. Para pendidik di SMA Kolese De Britto merasa bahwa para siswa harus berpendapat sendiri. Keberhasilan pendidikan bebas itu tidak bisa dilepaskan dari peran empat serangkai, yaitu Romo J. Oei Tik Djoen, S.J., Romo G. Koelman, S.J., Bapak C. Kasiyo Dibyoputranto, dan Bapak L. Subiyat. Empat serangkai itu pada tahun 1971 diperkuat oleh Bapak Chr.Kristanto yang diangkat menjadi wakil kepala sekolah dan Bapak G. Sukadi yang banyak berperan dalam kegiatan siswa.
Langganan:
Postingan (Atom)